Pengertian Krida Generasi Berencana (Genre) Saka Kencana

 DULU OFFICIAL - Saka Kencana merupakan satuan karya yang bergerak dibidang kependudukan dan keluarga berencana yang dapat dipraktekkan pada diri seniri, keluarga, maupun lingkungan sekitar. Saka kencana ini secara langsung berada di bawah naungan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Di Saka Kencana ini memiliki 5 Krida antara lain Krida Kependudukan, Krida Kesehatan Reproduksi, Krida Generasi Berencana (Genre), Krida Ketahanan Keluarga dan Krida Promosi dan KIE. Nah pada artikel kali ini saya akan membahas salah satu dari Krida Saka Kencana yaitu Pengertian Krida Generasi Berencana atau sering dikenal dengan Genre.




Pengertian Krida Generasi Berencana (Genre) Saka Kencana




Tentunya kakak-kakak semua sudah tidak asing lagi dengan salam yang satu ini "Salam Genre" "Sehat, Cerdas Ceria". Nah pada krida generasi berencana ini kakak-kakak semuanya akan membahas tentang Pendewasaan Usia Perkawinan atau PUP, Triad KRR atau Kesehatan Reproduksi Remaja dalam hal pernikahan di bawah umur, seks pra nikah dan Napza yang terakhir adalah Life Skill atau kecakapan hidup.




Krida Generasi Berencana (Genre) merupakan generasi yang berkarakter, mengetahui, memahami dan berperilaku positif tentang kesehatan reproduksi untuk meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan menyiapkan kehidupan berkeluarga dalam meningkatkan kualitas generasi mendatang.



Pengertian Program Krida Genre merupakan sebuah program yang dikembangkan dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara berencana dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.



Program dari Krida Generasi Berencana (Genre) ini menyasar pada remaja kisaran 10-24 tahun dan belum menikah, mahasiswa/mahasiswi yang belum menikah, keluarga, dan masyarakat yang masih peduli dengan kondisi remaja saat ini.


1. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)


Yang pertama kali kita akan bahas dari Krida Generasi Berencana adalah Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Pengertian dari PUP merupakan upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, hingga mencapai usia ideal pada saat perkawinan. PUP ini bukan sekedar menunda usia kehamilan saja namun mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup dewasa. Usia yang sangat ideal untuk menikah adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

Tujuan dari Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) ini agar remaja dapat merencanakan masa depan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan kehidupan keluarga seperti aspek kesehatan, aspek mental, aspek emosional, aspek pendidikan, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek jumlah dan jarak kelahiran.

Perlu kakak-kakak ketahui bahwa pada saat ini perkawinan diizinkan apabila mempelai wanita dan pria mencapai umur 19 tahun. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019, Tanggal 14 Oktober 2019 tentang Perkawinan.



2. Triad KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja dalam hal pernikahan di bawah umur, seks pra nikah dan Napza)


  • Kesehatan Reproduksi Remaja

Perlu kalian ketahui pada Kesehatan reproduksi remaja harus mengetahui beberapa aspek seperti kesehatan,aspek ekonomi,aspek kematangan psikologis, aspek sosial dan aspek pendidikan. 


Aspek Kesehatan

Umumnya pernikahan dibawah umur atau sering dikenal dengan pernikahan dini sangat memiliki dampak negatif kepada wanita pada saat mengandung hingga melahirkan. Dikarenakan beberapa data yang ada wanita berusia 10-14 tahun memiliki resiko kematian 5x lebih besar selama masa kehamilan hingga melahirkan, dan wanita dengan usia 15-19 tahun memiliki resiko kematian 2x lebih besar pada masa kehamilan dan proses melahirkan dibandingkan dengan wanita dengan usia 20-25 tahun.


Aspek Ekonomi

Tentunya dengan adanya pernikahan dini ini, terkadang mereka belum siap dengan aspek ekonomi yang akan dilalui. Karena masalah perekonomian hal  yang sangat penting dalam sebuah keluarga. Tak terkadang gara-gara ekonomi yang tidak teratur menyebabkan perceraian karena tidak terpenuhinya kebutuhan primer keluarga. Hal ini terjadi karena pendidikan yang minim dan skill yang dimiliki sehingga sulitnya mencari pekerjaan yang layak.


Aspek Kematangan Psikologis

Kesiapan psikologis harus benar-benar dikuasai oleh pria dan wanita yang akan menjalankan peran menjadi seorang suami dan istri. Mereka harus tahu apa tugas yang harus dikerjakan setiap harinya. Dengan tidak siapnya psikologis seseorang akan berakibatkan pada sikap dan perilaku pasangan apalagi jika telah memiliki seorang anak.


Aspek Sosial

Pernikahan usia dini dapat mengurangi keharmonisasi keluarga loh, karena pada umumnya remaja masih memiliki emosi yang labil, gejolak emosi yang menggebu-gebu dan cara berfikir yang belum matang. Tidak heran jika 44% wanita yang menikah usia dini mendapatkan kekerasan rumah tangga (KDRT) dengan tingkat frekuensi tinggi.


Aspek Pendidikan

Umumnya jika wanita atau pria telah melaksanakan pernikahan di bawah umur. Hanya 5,6% saja mereka yang masih mau melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya karena beberapa alasan yang umum.


Bahaya Seks Pra Nikah


Tentunya remaja saat ini sangat menggebu gebu untuk melakukan hubungan seks kepada pasangannya. Tidak heran jika terjadi hubungan seks sebelum menikah. Hal ini sangat berbahaya loh dikarenakan akan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) , Tindakan Aborsi, dan Infeksi Menular Seksual (IMS).


NAPZA 


NAPZA bisa kita jabarkan Narkotika , Psikotropika, Zat Aditif. Dampar dari hal itu seperti kecanduan untuk mengkonsumsinya, perubahan tingkah laku yang tidak semangat beraktivitas, lemas, dan mudah mengantuk, perubahan kestabilan emosi yang sangat mudah marah dan apatis. Hal yang tidak kalah ngerinya adalah dapat merusak organ-organ tubuh seperti jantung, ginjal dan paru-paru bahkan ada juga yang tidak tertolong yaitu kematian.


3. Life Skills


Life Skills sendiri merupakan keterampilan atau kemampuan untuk berperilaku positif dan beradaptasi dengan lingkungan, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari hari secara efektif. Berikut ini ada beberapa jenis Life Skills yang perlu kalian pelajari dan praktekkan diantaranya Keterampilan Fisik, Keterampilan Mental, Keterampilan Emosional, Keterampilan SPiritual, Keterampilan Kejuruan (Vocasional), dan Keterampilan menghadapi kesulitan (Adversity Skills).


Nah gimana nih kak sudah paham kan dengan Krida Generasi Berencana Saka Kencana. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi saya sendiri dan kakak-kakak semuanya yang akan melaksanakan pernikahan. Pesan saya jangan terburu-buru untuk melaksanakan pernikahan jika terdapat satu pihak yang belum siap agar tidak terjadi hal yang tidak terduga di hari esok.








Baca Juga
Previous Post Next Post